Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, rasanya baru kemarin diriku dilahirkan. Kini, aku telah beranjak dewasa. Sudah tahu harus ke mana kaki ini melangkah. Kembali bernostalgia ke masa anak-anak. Indah sekali saat itu, banyak kenangan melintas dipikiranku. Tentang kejadian lucu, senang maupun sedih. Tak bisa kuungkapkan semua, terlalu banyak dan rumit. Namun, ada satu kebiasaan aku dahulu yang masih sama sampai sekarang, yaitu suka sekali ngemil . Daripada harus makan nasi, lebih suka dan betah kalo di rumah ada makanan ringan yang dimakan. Cepat sekali makanan itu habis, dibandingkan makanan berat. Aku selalu suka ngemil tanpa memikirkan orang lain. Tapi kini berbeda, aku suka sekali berbagi. Walaupun ngemil, tapi tetap menawarkan atau membaginya. Mungkin karena pikiranku pun sudah berubah. Rasanya lebih nikmat dan berkah jika membaginya daripada makan sendiri. Alhamdulillah, sekarang sudah belajar berbagi dalam hal apapun. Aku sadar, aku adalah orang yang ti
Satu kata yang terbesit dalam hati. Apakah semua yang kulakukan produktif? Atau hanya sekedar menunaikan kewajiban. Aku sibuk dengan berbagai macam kegiatan. Namun, apakah semua itu produktif? Sudah menghasilkan apakah aku selama ini. Apa saja yang telah aku lakukan untuk kebaikan diriku dan keluargaku? Apa yang sudah kulakukan untuk orang-orang sekitarku? Sudahkah aku bermanfaat untuk mereka? Ataukah aku hanya mementingkan diriku sendiri? Aku termenung saat melihat salah satu tulisan mengenai produktif atau hanya sibukkah aku. Beberapa waktu lalu, aku bebincang dengan salah satu tetangga di rumahku. Ia bercerita tentang karakter yang ia miliki. Ia sangat menjunjung tinggi akhlak. Aku kagum dengan beliau, dan aku merasa lebih bersemangat menjalani semuanya. Semuanya harus lillah. Tetapi jangan lupa dengan manfaat apa yang telah kita lakukan untuk orang-orang sekitar kita. Terutama orang yang paling dekat dengan kita, yaitu keluarga, dan selanjutnya masyarakat sekitar. Jangan sampa